Jakarta (ANTARA News) - Pramono Anung menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ditujukan untuk menyehatkan anggaran dan fiskal negara.
"Kenaikan harga BBM bersubsidi tidak ada kaitannya dengan kartu-kartu (yang diluncurkan Presiden Jokowi), namun untuk menyehatkan fiskal negara," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.
Presiden Jokowi belum lama ini memperkenalkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.
"Kenaikan harga BBM ini untuk jangka panjang yaitu menyehatkan fiskal Indonesia," kata Pramono.
Dia mengemukakan, apabila kebijakan itu tidak dilakukan akan menyebabkan multi player effect, sehingga janji-janji pemerintahan tidak bisa direalisasikan.
Menurut dia, kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang tidak populer, dan pemerintah Jokowi-JK siap menerima risiko tersebut.
"Kalau menaikkan harga BBM merupakan kebijakan yang tidak populer dan itu risiko yang siap diambil pemerintah. Namun, ini untuk menyehatkan fiskal," ujarnya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014