Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Kristiawanto menyatakan, ciri khas Presiden Jokowi selama ini, yakni blusukan, tidak dimanfaatkan untuk bertanya kepada masyarakat bila harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan.
"Ciri khas sekaligus strategi blusukan Jokowi harusnya digunakan dalam mengambil kebijakan yang dampaknya dirasakan langsung oleh rakyat. Ini awal yang pahit, Presiden harusnya kreatif, kalau hanya naikan BBM tidak ada beda dengan presiden sebelumnya," kritik Kris, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, pemerintahan Jokowi harusnya mempersiapkan alternatif terlebih dahulu dan tidak terburu-buru menaikkan BBM, "Kenaikan BBM dampaknya sangat luas. Rakyat kecil yang akan jadi korban secara langsung, karena pasti akan berimbas pada naiknya sembako dan lain sebagainya," ujar Kris.
Menurut Kristiawanto, kenaikkan harga BBM tersebut juga bisa berpengaruh terhadap sistem investasi apalagi situasi politik masih sangat dinamis.
"Harusnya kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak perlu mendengarkan pandangan wakil rakyat, kalau perlu Presiden blusukan tanya langsung pada rakyat bagaimana suara hati nurani rakyat jika BBM naik," pungkas Kris.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014