Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Senin malam mengatakan, saat ini, stok BBM bersubsidi jenis premium mencukupi selama 18 hari ke depan, sedangkan solar mencapai 19 hari.
"Kami pastikan stok aman sampai pukul 00.00 nanti," katanya.
Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada Senin malam mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi jenis premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter dan solar Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter.
Sementara, minyak tanah ditetapkan tetap Rp2.500 per liter.
Menurut Ali, pihaknya telah mempersiapkan ketersediaan BBM yang cukup di SPBU mengantisipasi kemungkinan lonjakan konsumsi pascapengumuman resmi kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
"Kami telah menginstruksikan seluruh SPBU beroperasi melayani masyarakat sampai berlakunya harga baru," ujarnya.
Ia mengharapkan masyarakat tidak melakukan pembelian BBM bersubsidi secara berlebihan jelang kenaikan harga.
Pertamina, lanjutnya, juga mewaspadai kendala jalur distribusi BBM bersubsidi yang dapat merugikan masyarakat.
Ali juga mengatakan, dalam sebulan terakhir, terjadi peningkatan konsumsi premium bersubsidi dari 81.500 kiloliter menjadi 87.000 kiloliter per hari atau naik sekitar tujuh persen dan solar dari 44.500 kiloliter menjadi 47.000 kiloliter per hari atau naik enam persen.
"Tren kenaikan tersebut juga pernah terjadi pada saat menjelang pengumuman kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada tahun 2013," ujarnya.
Untuk itu, Pertamina telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan pasokan BBM bagi masyarakat tetap aman di antaranya dengan membentuk Posko Satgas Kenaikan Harga BBM yang memantau dan memastikan kehandalan pasokan BBM.
Pertamina juga berkoordinasi dengan Kepolisian RI dan TNI untuk pengamanan SPBU dan objek vital lainnya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014