"Kami ada beberapa perusahaan joint dengan perusahaan asing. Di Malaysia, kami joint venture untuk produk minyak telon, bikinan Malaysia, tapi resepnya dari kami," kata CEO PT Nyonya Meneer Charles Saerang di Jakarta, Senin.
Charles mengatakan dalam hal ini perusahaan Malaysia berperan dalam penentuan lahan, pembangunan pabrik dan
mengatur pengoperasian perusahaan yang akan mulai tahun 2015 tersebut.
Dalam pembangunan perusahaan dengan investasi sekitar 500 juta dolar AS, Charles menjelaskan, Nyonya Meneer hanya akan menyediakan tenaga ahli untuk memproduksi minyak telon di Negeri Jiran.
"Jadi, sistemnya mereka membeli langsung produknya, harga di Indonesia dan di sana berapa, itu mereka hitung. Tapi karena mereka sediakan mesinnya, jadi ya lebih murah. Tapi, semua bahan baku dari Indonesia," kata Charles.
Selain itu Nyonya Meneer menggelontorkan dana satu juta dolar AS untuk investasi pembangunan pabrik dengan perusahaan lokal di Vietnam.
"Kami membuat produk untuk pasar di sana. Mereka yang membiayai pembuatan produknya. Kemudian dijual di pasar mereka, tapi kami sama-sama melakukan kontrol pasar," ujar Charles.
Charles berharap, dengan ekspansi pasar ke kedua negara tersebut membuat produk khas Indonesia makin dikenal penduduk mancanegara.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014