"Penerbitan surat utang ini untuk memperkuat modal dalam rangka mendukung rencana ekspansi bisnis, sekaligus menjadikan PNM sentralisasi pengembangan UMKMK di Indonesia," kata Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja, di Jakarta, Senin.
Menurut Parman, dengan penjamin emisi PT Bahana Securities dan PT Indo Premier Securities masa penawaran (book building) obligasi ini dijadwalkan pada 15-16 Desember 2014.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini BUMN pembiayaan tersebut memperoleh hasil pemeringkatan dari lembaga Pefindo dengan rating id A (Single A).
Rating single A mencerminkan dukungan yang kuat dari Pemerintah RI, kondisi likuiditas dan fleksibilitas yang baik serta permodalan yang relatif kuat.
Parman menjelaskan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini, sebesar 80 persen akan digunakan untuk modal kerja, yaitu disalurkan kepada usaha mikro dan kecil melalui produk pembiayaan perseroan.
Sekitar 20 persen dialokasikan untuk pembiayaan kembali (refinancing), melunasi utang, dan pembayaran sebagian utang bank.
"Dengan prospek dan potensi UMK yang besar ini, kami optimistis obligasi ini diminati investor dan diserap pasar," ujar Parman.
Hingga saat ini PNM memiliki jaringan bisnis pembiayaan mikro yang menjangkau 26 provinsi, 295 kabupaten dan 2.799 kecamatan di seluruh Indonesia.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014