Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 3,06 poin (0,35 persen) ke level 862,45.
"Laju IHSG BEI di awal sesi bergerak tertekan di tengah pergerakan bursa saham di kawasan regional yang bervariasi," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Menurut dia, posisi IHSG BEI masih rawan terkoreksi menyusul minimnya sentimen-sentimen positif dari dalam negeri maupun eksternal.
"Waspadai potensi pelemahan di pasar saham domestik. IHSG BEI diperkirakan berada pada rentang level 5.028-5.072 poin pada Senin ini," katanya.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya memperkirakan bahwa indeks BEI akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat di kisaran 4.963-5.088 poin pada awal pekan ini (Senin, 17/11).
Sentimen dalam negeri, dikemukakan bahwa pasar akan mencermati sidang yang akan digelar Presiden Joko Widodo dengan kabinetnya untuk menindaklanjuti hasil KTT APEC, KTT ASEAN, dan pertemuan G20 di Tiongkok, Myanmar, dan Australia.
"Setidaknya sudah ada 10 negara yang menawarkan kerja sama investasi dengan Indonesia," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Presiden juga akan membahas tentang percepatan pembangunan infrastruktur serta rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 5,04 poin (0,02 persen) ke 24.092,42, indeks Nikkei turun 370,56 poin (2,12 persen) ke 17.120,27, dan Straits Times melemah 8,23 poin (0,25 persen) ke posisi 3.307,32.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014