Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Kupang, mulai merancang strategi rencana umum penanaman modal di daerah itu, untuk tercipta peluang investasi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

"Penyusunan rencana umum penanaman modal (RUPM) itu dilakukan dengan sifat pemberlakuannya berjangka panjang," kata Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Kota Kupang Ejben Doeka, Senin.

Dia mengatakan hal itu, menjawab aksi nyata Pemerintah Kota Kupang dalam mempersiapkan diri menggairahkan investasi di wilayah berkarakter jasa dan niaga itu.

Menurut Ejben, penyusunan langkah strategis rencana umum penanaman modal itu dimaksud untuk menciptakan kebijakan dasar arah penanaman modal yang berlaku jangka panjang.

Dia mengatakan, dalam rancangan tersebut, akan terhimpun sejumlah saran pendapat, sebagai bahan dasar penyusunan naskah akademik, dengan tetap berpaku kepada tujuh elemen utama arah kebijakan penanaman modal yang telah ditetapkan.

Dia menyebut, tujuh elemen yang menjadi basis perancangan strategi rencana penanaman modal itu, yaitu, perbaikan iklim penanaman modal, persebaran aksi penanaman modal, fokus pengembangan pangan, infrastuktur serta energi.

Elemen lainnya, kata Ejben, pemberdayaan usaha mikro, kecil menengah dan koperasi (UMKM), pemberian fasilitas berupa kemudahan dan insentif bagi pelaksanaan penanaman modal serta promosi.

"Diharap tujuh elemen yang menjadi kunci pelaksanaan sektor penanaman modal di daerah itu, bisa terakomodasi dalam rancangan dan bahasan akademisnya," katanya.

Dia mengatakan, pencapaian strategi penanaman modal akan mungkin tercapai, jika tercipta suasana dan iklim investasi yang mendukung.

Sejumlah penghambat, katanya haruslah bisa diatasi dengan perbaikan koordinasi antarinstansi, penciptaan birokrasi efisien, kepastian hukum, biaya murah dengan daya saing tinggi, serta jaminan keamanan dan kenyamanan usaha.

"Semua faktor pendukung itulah yang harus tercipta di daerah ini, untuk bisa menggairahkan investasi yang berkesinambungan," katanya.

Dia menambahkan, untuk perkuat komunikasi lintas sektor, dinas teknis terkait, pengusaha dan seluruh asosiasinya, akademisi serta sejumlah elemen penting terkait dalam masyarakat, diikutkan dalam perancangan rencana penanaman modal ini.

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014