Washington (ANTARA News) - Orang tua pekerja sosial Amerika Serikat, Peter Kassig, yang diklaim telah dipenggal oleh ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mengatakan tengah menunggu konfirmasi resmi kematian putera tercinta mereka itu.
"Saya mengetahui laporan berita yang berkembang mengenai anak kesayangan kami dan kami menunggu konfirmasi dari pemerintah mengenai keaslian laporan itu," kata Ed dan Paula Kassig dalam pernyataan tertulis seperti dikutip AFP.
Ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hari ini merilis video pemenggalan pekerja sosial AS bernama Peter Kassig sebagai peringatan kepada Washington yang bersiap mengerahkan tentaranya ke Irak.
Pada video tak bertanggal, seorang pria yang tampil berbicara dalam Bahasa Inggris dengan aksen Inggris kembali tampil dengan kali ini berdiri di atas kepala yang sudah dipenggal.
"Ini adalah Peter Edward Kassig, seorang warga negara AS dari negara Anda," kata pria berpenutup muka warna hitam itu seraya menyeru Presiden AS Barack Obama untuk menarik balik tentaranya dari kawasan guna menghadapi ISIS.
Kassig menjadi sandera Barat kelima yang dibunuh ISIS dalam beberapa bulan belakangan, setelah dua wartawan AS dan dua pekerja bantuan Inggris.
Pria berusia 26 tahun yang masuk Islam dan kemudian mengganti namanya menjadi Abdul-Rahman itu diculik tahun lalu dan pada 3 Oktober lalu telah diancam akan dibunuh dalam video yang menayangkan pemenggalan pekerja sosial Inggris Alan Henning, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014