Beirut (ANTARA News) - Ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hari ini merilis video pemenggalan pekerja sosial AS bernama Peter Kassig sebagai peringatan kepada Washington yang bersiap mengerahkan tentaranya ke Irak.
Video sama berisi pemenggalan mengerikan yang dilakukan secara simultan terhadap paling sedikit 18 orang yang diyakini sebagai tentara Suriah juga dirilis ISIS pada hari yang sama.
Pada video tak bertanggal, seorang pria yang tampil berbicara dalam Bahasa Inggris dengan aksen Inggris kembali tampil dengan kali ini berdiri di atas kepala yang sudah dipenggal.
"Ini adalah Peter Edward Kassig, seorang warga negara AS dari negara Anda," kata pria berpenutup muka warna hitam itu seraya menyeru Presiden AS Barack Obama untuk menarik balik tentaranya dari kawasan guna menghadapi ISIS.
"Di sini kami menguburkan pejuang salib Amerika pertama di Dabiq, menanti yang berikutnya dari tentara kalian untuk datang," kata militan itu meruju sebuah kota di Suriah utara.
Belum ada konfirmasi dari pihak keluarga mengenai kematian Kassig yang adalah mantan tentara AS yang mempertaruhkan hidupnya dalam membantu pelayanan kesehatan dan bantuan untuk yang menderita karena perang saudara di Suriah.
Kassig menjadi sandera Barat kelima yang dibunuh ISIS dalam beberapa bulan belakangan, setelah dua wartawan AS dan dua pekerja bantuan Inggris.
Perdana Menteri Inggris David Cameron mengaku ngeri oleh "pembunuhan berdarah dingin" terhadap Kassig tersebut.
"ISIS kembali mempertontonkan kejahatan mereka," tulis Cameron di Twitter.
Pria berusia 26 tahun yang masuk Islam dan kemudian mengganti namanya menjadi Abdul-Rahman itu diculik tahun lalu dan pada 3 Oktober lalu telah diancam akan dibunuh dalam video yang menayangkan pemenggalan pekerja sosial Inggris Alan Henning.
Pembunuhan Kassig ini terjadi setelah Washington bersiap melipatgandakan personel militernya di Irak sampai 3.100 serdadu sebagai bagian dari kampanye internasional melawan ISIS, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014