Hanoi (ANTARA News) - Para menteri luar negeri Vietnam dan Jepang berupaya Rabu untuk menetapkan jadwal waktu untuk pakta perdagangan bebas yang direncanakan menjelang kunjungan resmi pertama Perdana Menteri Jepang yang baru ke negara komunis tersebut. Pertemuan bilateral antara Menlu Jepang Taro Aso dan Menlu Vietnam Pham Gia Khiem berlangsung di sela-sela pertemuan puncak Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Hanoi, sementara Perdana Menteri Shinzo Abe akan tiba Jumat. Abe dan rekannya dari Vietnam Nguyen Tan Dung sepakat bulan lalu untuk memulai pembicaraan pada Januari tentang kesepakatan perdagangan bebas yang mereka perkirakan akan melipatgandakan perdagangan bilateral mereka sebelum 2010. Seorang pejabat Jepang mengatakan pertemuan tersebut menunjukkan bahwa kedua belah pihak berkeinginan untuk "menetapkan jadwal perundingan dan menyatakan kemauan politik kami untuk menyelesaikan proses perundingan ini secepat mungkin." Sesudah pertemuan puncak APEC, Abe disertai oleh lebih dari 100 pebisnis akan melakukan suatu kunjungan kenegaraan resmi ke Vietnam Minggu dan Senin, dimana ia akan bertemu lagi dengan Dung. Pemimpin Hanoi pada Oktober berjanji akan memperbaiki iklim investasinya, dan pejabat Jepang tersebut mengatakan para menteri luar negeri itu akan menindaklanjuti ini menjelang perjalanan Abe. "Kami ingin bekerja bersama Vietnam dalam program gabungan guna mempromosikan investasi," katanya dikutip AFP. Vietnam salah satu negara yang ekonominya tumbuh paling cepat di dunia. Negara itu mengharapkan produk domestik brutonya akan mengekspansi hingga 8,2 persen tahun ini, serta akan secara resmi menjadi anggota ke-150 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebelum akhir tahun ini. Pejabat Jepang itu mengatakan kedua menteri luar negeri juga akan mendiskusikan bantuan pembanguan Jepang kepada Vietnam, serta berbagai masalah internasional seperti ujicoba nuklir 9 Oktober Korea Utara. Ambisi nuklir Pyongyang akan menjadi puncak agenda Abe dalam pertemuan bilateral dengan para pemimpin dari China, Rusia, Amerika Serikat dan Korea Selatan di sela-sela pertemuan puncak APEC tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006