Hanoi (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Hassan Wirajuda dan Menlu AS Condoleezza Rice akan mengadakan pertemuan di sela pertemuan APEC di Hanoi, Minggu (19/11) untuk membahas persiapan menghadapi rencana kunjungan Presiden AS George W. Bush pada keesokan harinya (20/11) di Bogor, Indonesia.
"Pertemuan itu bagian dari upaya Indonesia tentang persiapan menyambut kunjungan balasan Presiden AS keesokan harinya," kata Hassan yang ditemui seusai mengadakan pertemuan dengan Menlu Kanada Peter Gordon Mackay di Hanoi, Rabu.
Persiapan itu, lanjutnya, menyangkut bahasan peningkatan hubungan antara Indonesia dan AS dengan fokus "soft power" yaitu pengembangan hubungan kerja sama yang bermanfaat langsung bagi program pengentasan kemiskinan, program ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Ia menegaskan, kunjungan George W. Bush tersebut merupakan kunjungan balasan dari yang pernah dilakukan presiden Indonesia, yang diawali presiden Indonesia saat itu Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ditanya tentang banyaknya demonstrasi dan penolakan atas rencana kunjungan Presiden Bush itu, Hassan menegaskan, kunjungan Presiden AS itu hendaknya dilihat dalam perspektif besar tentang kemanfaatan yang diperoleh rakyat Indonesia.
Ia menolak anggapan kunjungan tersebut akan menjadi ajang kelancaran bisnis energi dari pelaku bisnis AS di Indonesia.
"Saya ingin kunjungan ini dilihat sebagai kunjungan balasan yang telah dilakukan dua presiden kita di waktu lalu. Kita perlu menerimanya dengan baik," katanya.
Ia mengatakan, kunjungan Presiden AS jangan dilihat semata masalah pengaturan keamanan dan hal lain yang bukan agenda utamanya untuk kepentingan rakyat Indonesia.
"Selain itu, ajaran agama kita (Islam) mengharuskan kita menghargai kunjungan tamu, terlepas adanya perbedaan prinsip," kata Menlu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006