Target swasembada pangan dalam tiga tahun sangat diapresiasi dan terobosan yang baik, tapi bukan seperti itu caranya,"
Jakarta (ANTARA News) - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bukan suatu solusi agar swasembada pangan bisa tercapai, kata anggota DPR Komisi IV Mamur Hasanudin di Jakarta.
"Target swasembada pangan dalam tiga tahun sangat diapresiasi dan terobosan yang baik, tapi bukan seperti itu caranya," kata Mamur dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Anggota DPR dari fraksi PKS tersebut menyayangkan keputusan Presiden Joko Widodo yang berencana menaikan harga BBM dan menganggap hal tersebut tidak relevan.
"Seharusnya jangan bawa-bawa kenaikan BBM untuk swasembada. Selama ini masalah pangan nasional ada di soal lahan, tata niaga, bibit yang kurang berkualitas, dan pemborosan," kata Mamur menegaskan.
Mamur menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan masalah tersebut bisa dilakukan melalui koordinasi terpadu dengan kementerian yang bersangkutan.
Terkait dengan adanya pemborosan, katanya, Presiden Joko Widodo harus memperketat anggaran di seluruh kementerian dan lembaga agar tidak ada dana yang terhambur sia-sia.
"Kegiatan seminar, loka karya, dan perjalanan dinas yang tidak penting ya jangan dilaksanakan. Penghematannya bisa signifikan," katanya.
Menurut Mamur apabila semua kementerian dan lembaga melakukan penghematan maka akan menghasilkan ratusan milyar rupiah, bahkan mampu menembus angka triliun.
"Jika itu diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bisa digunakan untuk membangun waduk, akan sangat membantu pencapaian target swasembada pangan," kata Mamur.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014