Jakarta (ANTARA News) - Kunjungan delegasi parlemen Rusia ke DPR pada Selasa (11/11) menghasilkan manfaat.
Delegasi Rusia kunjungan Selasa tersebut dipimpin Valentina I. Matvienko dan mereka disambut Ketua DPR i Ketua Setya Novanto didampingi Wakil Ketua Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan di ruang kerja lantai III Gedung Nusantara III, Senayan.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan penuh persahabatan ini dibahas tentang peningkatan hubungan kedua negara termasuk Parlemen Rusia dan DPR-RI serta meningkatkan hubungan perdagangan, kerja sama industri dan keteknikan lainnya, seperti dikutip dari DPR.go.id.
Menurut Wakil Ketua DPR Agus Hermanto usai pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit itu, ada salah satu masalah yang bisa diambil manfaatnya yaitu tentang UU Minerba.
Undang-undang tersebut mengatur bahwa Indonesia tidak bisa mengekspor alumunium dengan bahan baku yang masih mentah dan hanya boleh mengekspor bahan baku setengah jadi.
Delegasi Parlemen Rusia dalam kesempatan itu juga membawa teknokrat dan biasa membuat pabrik-pabrik smelter di Indonesia.
Setelah dicek kepada Dubes Rusia, kata Agus, mereka ingin sekali bekerja sama untuk mendirikan smelter alumunia yang ada di Indonesia.
Dijelaskan Agus, hal itu sangat menguntungkan karena tujuan kita melarang ekspor bahan baku mentah adalah agar nilai tambah makin besar.
“Kalau perlu yang diekspor alumunium yang jadi. Untuk itu Rusia siap membantu membangun pabrik sehingga negara itu pasti akan menerima pasokan alumunium dari Indonesia,” jelas Pimpinan DPR Koordinator Inbang ini.
Hasil pertemuan ini, lanjut Agus, akan disampaikan kepada Komisi VII dan Komisi VI termasuk mempertemukan industriawan Rusia dengan DPR.
Kalau parlemen (P) to Parlemen (P) jalan, maka akan dilepas dan selanjutnya ditindaklanjuti pemerintah dan kalangan pengusaha.
DPR akan memfasilitasi supaya di Indonesia banyak smelter alumina yang diharapkan akan mendapatkan bantuan dari Rusia yang pada akhirnya akan menambah pemasukan devisa bagi negara.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014