Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, menguat tipis enam poin menjadi Rp12.194 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.200 per dolar AS.
"Laju mata uang rupiah mampu bergerak positif meski masih dalam kisaran yang terbatas, ekonomi Jerman dan Perancis yang tumbuh pada kuartal III 2014 menjadi salah satu sentimen positif," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Ia mengemukakan produk domestik bruto (PDB) Jerman naik sekitar 0,1 persen periode Juli-September dan Prancis 0,3 persen pada kuartal ketiga, setelah mengalami kontraksi 0,1 persen pada kuartal kedua.
Kendati demikian, lanjut dia, data dari negara itu yang merupakan salah satu pusat perekonomian di Eropa masih memberikan sinyal pertumbuhan yang lambat sehingga ada kekhawatiran di sebagain kalangan pelaku pasar keuangan.
"Kondisi itu membuat pergerakan mata uang rupiah cenderung mendatar," katanya.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan, sentimen dari tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI rate) yang dipertahankan masih menjadi sentimen positif bagi rupiah.
"Meski sifatnya spekulatif namun pelaku pasar perlu juga mengantisipasi potensi pembalikan arah setelah kenaikan ini," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat (14/11) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.206 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.191 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014