Indeks BEI menguat 0,82 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.049,48. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 0,96 poin atau 0,11 persen ke posisi 865,51.
"Pasar kembali sideways akibat ketidakpastian opsi besaran dan waktu kenaikan harga BBM bersubsidi, beberapa pihak dari pemerintah ingin penundaaan dan kenaikannya secara bertahap karena harga minyak turun," kata Analis HD Capital Yuganur Wijanarko.
Namun di sisi lain, lanjut dia, Bank Indonesia (BI) mengharapkan kenaikan harga BBM bersubsidi itu dapat secepatnya dilakukan agar inflasi mudah dikendalikan ke depannya.
"Di tengah kondisi itu, pelaku pasar tetap direkomendasikan untuk melakukan akumulasi saham karena pada dasarnya harga BBM akan naik tahun ini," katanya.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan, secara bertahap indeks BEI mulai bergerak menguat meski masih dalam kisaran yang terbatas.
"Sebagian pelaku pasar saham masih mengambil posisi ambil untung, namun dapat diimbangi dengan terapresiasinya mata uang rupiah dan positifnya laju bursa saham dikawasan Asia," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 169.607 kali dengan volume mencapai 2,84 miliar lembar saham senilai Rp3,47 triliun. Efek yang mengalami penguatan sebanyak 133 saham, turun sebanyak 156 saham, dan tidak bergerak nilainya 96 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 67,44 poin (0,28 persen) ke 24.087,38, indeks Nikkei naik 98,04 poin (0,56 persen) ke 17.490,83, dan Straits Times menguat 6,27 poin (0,19 persen) ke posisi 3.311,20.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014