Malang (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, Jawa Timur, dalam waktu dekat segera memproduksi pupuk organik secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan petani yang mulai diarahkan bercocok tanam dengan sistem organik.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kota Batu Arief Assidiq, Jumat, mengatakan ada 15 desa dan kelurahan yang bakal menjadi daerah sentra pupuk organik, di antaranya Desa Oro-oro Ombo, Sumberejo, Pandanrejo, Bumiaji, Bulukerto, dan Sumbergondo serta Sumber Brantas.

Mulai tahun depan alat produksi pupuk organik tersebut bakal didistribusikan, katanya.

"Sebenarnya ke-15 desa dan kelurahan tersebut sudah memproduksi pupuk organik, namun kapasitas produksinya masih kecil karena dikelola secara pribadi dan kelompok. Ke depan, akan kami beri bantuan alat produksi agar kapasitas produksinya bisa meningkat," ujarnya.

Produksi pupuk organik tersebut, katanya, selain untuk memenuhi kebutuhan petani di Kota Batu, nantinya juga diarahkan untuk melayani kebutuhan dari luar kota. Dengan demikian, kebutuhan pupuk organik petani di daerah itu bisa terpenuhi dan tidak akan kesulitan.

Rencananya, kata Arief, Pemkot Batu akan membeli produksi pupuk organik warga di 15 desa dan kelurahan tersebut untuk diberikan pada petani, sehingga petani tidak perlu repot mencari pupuk organik di daerah lain.

Ia berharap dari 15 desa dan kelurahan yang memproduksi pupuk organik tersebut mampu menghasilkan sekitar 50 hingga 60 ton per hari karena setiap delapan ribu meter persegi lahan apel, membutuhkan sekitar 40 ton pupuk organik, dengan rincian 20 ton ditebar pada musim penghujan, musim kemarau 15 ton, dan musim rempes lima ton.

Menurut dia, teknik pemupukan dengan sistem organik tersebut cukup efektif untuk mengembalikan kondisi tanah yang rusak serta memperbaiki struktur unsur hara tanah yang terus berkurang akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.

Menyinggung pembagian mesin pengolah pupuk organik pada warga, Arief mengatakan sudah diagendakan tahun depan. "Anggarannya asudah disediakan tahun depan dan harapan kami dengan adanya bantuan mesin pengolah ini, produktivitas pupuk organik semakin meningkat," ujarnya.

Bahan baku produksi pupuk organik dari kotoran sapi, kambing dan ayam yang dijadikan satu dan melalui proses pengolahan. Bahan baku dari kotaran ternak tersebut selanjutnya ditambah dengan tetes tebu.

(E009)

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014