Jakarta (ANTARA News) - Sidang tahunan ke-10 Direktur Jenderal Imigrasi dan Kepala Bidang Konsuler Kemenetrian Luar Negeri ASEAN (DGICM) berakhir di Jakarta, Rabu, dengan mengeluarkan pernyataan bersama tentang kerjasama di bidang keimigrasian serta menyepakati Laos sebagai tuan rumah sidang DGICM ke-11 di Vientine."Pertemuan ke-11 yang akan dilaksanakan pada tahun 2007, tetapi berkaitan dengan waktu dan tempat yang tepat akan diberitahukan lebih lanjut kepada negara-negara ASEAN lainnya," ujar Basyir Barmawi, Direktur Jenderal Imigrasi, Departemen Hukum dan HAM RI, dalam kapasitasnya sebagai Ketua sidang DGICM ke-10 di Jakarta.Menurut dia, tidak ada alasan spesifik mengapa Laos yang dipilih sebagai tuan rumah sidang DGICM tahun depan."Setiap tahunnya kami memilih tuan rumah sidang DGICM ini melalui susunan alfabet dari tiap negara anggota ASEAN. Karena tahun ini Indonesia, maka selanjutnya negara yang berhuruf depan L mendapat kehormatan untuk mengadakan acara penting itu," kata dia. Sidang DGICM ke-10 itu meninjau kemajuan realisasi dari program kerja untuk melaksanakan "ASEAN Plan of Action on Immigration Matters" (Rencana Aksi ASEAN tentang Keimigrasian) yang disahkan pada 2002. Sehubungan dengan itu, sidang mencatat kemajuan dari Training Workshop on Anti-Fraud Travel Document (Pelatihan Anti Pemalsuan Dokumen Perjalanan) yang dilangsungkan di Kamboja, kata Barmawi. Dalam pertemuan ini, ujarnya, para delegasi juga saling tukar pengalaman mereka dalam melaksanakan teknologi e-passport sebagai sarana untuk meningkatkan pengamanan dokumen perjalanan. "Untuk mengimplementasikan teknologi keimigrasian yang modern, bagi beberapa negara ASEAN terutama Indonesia adalah hal yang sulit karena terbentur masalah biaya yang tidak sedikit," katanya. Tetapi, menurut dia, permasalahan tersebut tidak akan menghambat pihak terkait untuk terus menyelesaikan masalah keimigrasian, salah satunya adalah melalui kerjasama dengan Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) melalui forum DGICM tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006