Jakarta (ANTARA News) - Kendati telah ada penjelasan singkat dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, HM Jusuf Kalla tentang keberadaan UKP3R bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, banyak pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai berlambang pohon beringin itu belum merasa puas. Hal itu antara lain ditegaskan oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Fadoli dan Sekretaris DPD Partai Golkar Sulawesi Utara, Victor Mailangkay, di Jakarta, Rabu, di sela-sela sidang-sidang komisi dalam Forum Rapimnas Partai Golkar II hari ke-3. Mereka menambahkan, sudah jelas semalam berdasarkan penjelasan Jusuf Kalla, pembentukan Unit Kerja Presiden untuk Program Pemulihan dan Reformasi (UKP3R) tidak melibatkan Wapres. Apalagi koordinator yang ditunjuk Susilo Bambang Yudhoyono merupakan orang anti-reformasi, karena nyaris membubarkan DPR hasil Pemilu Reformasi serta mau membubarkan Partai Golkar. "Kendati begitu, kami menahan diri untuk tak mau terpancing dengan perilaku Presiden Yudhoyono dan jajaran di sekitarnya yang mau memancing situasi nasional jadi kacau," kata Victor Mailangkay. Sementara itu Fadoli dengan agak diplomatis mengatakan, mayoritas DPD Partai Golkar memang menghendaki adanya peninjauan kembali posisi Partai Golkar dalam hubungannya dengan Presiden Yudhoyono, tetapi bagi Jateng, situasi harmonis dwitunggal Presiden-Wapres harus jadi prioritas. "Kami memahami adanya desakan kuat dari bawah untuk mencabut dukungan kepada Presiden Yudhoyono yang banyak membuat sakit hati Partai Golkar. Apalagi ada kesan, partai kami cuma dijadikan bumper politik untuk masalah-masalah krusial, sedangkan keuntungan pencitraan diambil Yudhoyono," tambah Fadoli, sebagaimana juga diiyakan Victor Mailangkay. Mereka mengatakan, jika tak ada perbaikan kelakuan dari Presiden Yudhoyono dan jajaran ring satunya yang cenderung mencari keuntungan kelompoknya ketimbang menyelesaikan banyak problematik bangsa, seperti pengurangan angka kemiskinan, pengangguran dan biaya murah pendidikan serta kesehatan, jelas akan ada tindakan konkret di kemudian hari dari partai pemenang Pemilu 2004 tersebut.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006