Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, melemah 10 poin menjadi Rp12.200 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.190 per dolar AS.
"Dolar AS masih bertahan di area positif dikarenakan data-data ekonomi Amerika Serikat yang telah dirilis masih relatif positif meski ada perlambatan," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan, penguatan dolar AS terhadap rupiah cenderung masih tertahan di tengah antisipasi pelaku pasar uang terhadap rilis data klaim tunjangan pengangguran.
"Data klaim AS yang masih di kisaran 280.000 masih dipandang bagus untuk pasar tenaga kerja AS," katanya.
Sementara itu, Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan laju rupiah masih dalam tren pelemahannya terhadap dolar AS seiring dengan laju mata uang di kawasan regional, yang terpengaruh laju yen Jepang seiring belum jelasnya langkah Pemerintah Jepang terkait kenaikan pajak penjualan.
Kendati demikian, menurut dia, hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate), tampaknya masih sesuai dengan ekpektasi pelaku pasar keuangan sehingga tekanan rupiah di pasar uang domestik relatif terbatas.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis (13/11) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp12.191 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.205 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014