Jakarta (ANTARA News) - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) hingga Oktober 2014 mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp5,3 triliun yang masih didominasi proyek-proyek gedung sebesar 51,1 persen, jalan dan jembatan 17,3 persen dan sisanya adalah proyek infrastruktur lainnya.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, menyebutkan, raihan kontrak baru tersebut memberikan gambaran positif bagi kinerja keuangan sampai akhir tahun 2014.
Syahgolang mengatakan, dari sisi kepemilikan proyek kontrak baru tersebut, 47,6 persen dikuasai swasta, sedangkan pemerintah pusat sebesar 22,4 persen dan pemerintah daerah 14,7 persen, sedangkan BUMN sebesar 15,3 persen.
Kinerja ADHI hingga September 2014, mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp5,2 triliun, sedikit menurun dibandingkan pendapatan usaha periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp5,6 triliun.
Penurunan disebabkan lambatnya perolehan kontrak baru di paruh pertama tahun 2014 dibandingkan dengan perolehan kontrak baru tahun 2013.
Saat yang bersamaan laba kotor juga menurun yang sebelumnya pada tahun 2013 tercatat Rp544,4 miliar menjadi Rp461,7 miliar di kuartal III tahun 2014.
Di sisi lain, ADHI membukukan laba bersih sebesar Rp101,0 miliar menurun dibandingkan dengan perolehan September tahun 2013 sebesar Rp179,7 miliar.
ADHI merupakan BUMN konstruksi di Indonesia yang mencatat saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2004, dengan lima lini bisnis yakni konstruksi, EPC, properti, realti, dan investasi infrastruktur.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014