Jakarta (ANTARA News) - Operator seluler masih mencari rumusan untuk menetapkan besaran tarif interkoneksi layanan seluler generasi ketiga (3G). "Kita sedang membicarakan bentuk perjanjian interkoneksi dengan operator seluler Excelcomindo," kata Dirut PT Telkomsel, Kiskenda Suriahadja, di Jakarta, Rabu. Ia menjelaskan, penetapan tarif interkoneksi sangat mendesak karena layanan 3G sudah memasuki masa komersialisasi. Menurutnya yang menjadi fokus pembahasan meliputi teknis penghitungan tarif yang akan disesuaikan dengan pola tarif interkoneksi yang sudah mejadi kesepakatan antara operator dengan regulator. Direncanakan regulator akan memberlakukan tarif interkoneksi berbasis biaya (cost based) mulai 1 Januari 2007. "Yang menjadi pertimbangan pada penetapan tarif layanan 3G adalah fitur `video call`. Sesungguhnya tarif video call ditentukan oleh operator yang bersangkutan," kata Kiskenda. Sementara itu, Dirut PT Excelcomindo Pratama (XL) Hasnul Suhaimi mengatakan, komitmen bersama dengan Telkomsel dalam menetapkan tarif 3G dalam waktu dekat akan diwujudkan. "Tarif interkoneksi "video call" belum bisa saya sebutkan, tapi saya kira besarannya hampir sama dengan tarif bicara (voice)," kata Hasnul. Saat ini pengguna layanan video call 3G kedua operator itu sudah dapat terkoneksi, namun konsumen masih ragu karena tidak mengetahui biaya yng akan dikenakan bila mengaktifkan layanan ini. "Mudah-mudahan tarif interkoneksi itu sudah dapat diimplementasikan sebelum ditetapkannya interkoneksi awal 2007," kata Hasnul. Hingga kini pelanggan XL yang telah menggunakan layanan 3G mencapai 25.000 nomor, sedangkan Telkomsel mengklaim pelanggan yang sudah meregistrasi layanan 3G mencapai 400.000 nomor.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006