Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengintruksikan Menteri Perhubungan Hatta Radjasa agar menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan penerbangan yang tidak memperhatikan faktor keselamatan penumpang, karena hanya ingin menjual tiket murah. "Saya minta Departemen Perhubungan memberikan sanksi terhadap perusahaan penerbangan yang tidak menaati peraturan," kata Presiden Yudhoyono saat meresmikan selesainya perluasan Bandara Juanda, di Sidoarjo, Rabu. Presiden mengatakan sekalipun perusahaan-perusahaan penerbangan ingin menjual tiket murah, namun mereka harus tetap memperhatikan faktor keselamatan dan kenyamanan penumpang. "Jangan sampai hanya karena ingin menjual tiket murah, tapi kemudian mereka mengabaikan faktor keselamatan," kata Presiden pada acara yang dihadiri pula Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Perhubungan Hatta Radjasa, Menteri Negara BUMN Sugiharto, serta Gubernur Jawa Timur Imam Utomo. Dalam kesempatan itu Presiden secara lisan meminta menteri negara BUMN Sugiharto untuk membantu menyelesaikan kesulitan yang dihadapi BUMN-BUMN Perhubungan. "Kita ingin melalui Menteri BUMN agar BUMN penerbangan bisa mengatasi persoalan mereka dan kemudian bangkit serta tumbuh kembali," kata Presdien. Presiden memang tidak menyebutkan nama-nama penerbangan yang sedang mengalami kesulitan di bidang keuangan, namun pada kenyataannya dua BUMN seperti PT Garuda Indonesia dan PT Merpati Nusantara belum bisa mengatasi persoalan utang mereka, baik kepada kreditor dalam negeri maupun luar negeri. Sebelumnya dalam acara yang sama, Menteri Perthubungan Hatta Radjasa melaporkan hasil perluasan Bandara Juanda. Hatta menyebutkan sebuah hasil penelitian menunjukkan kapasitas penumpang Bandara Juanda akan mencapai enam juta orang pada 2010. Karena itu, Bandara Juanda diperluas sehingga bisa menampung enam juta penumpang yang dimulai pada beberapa tahun mendatang. "Namun jumlah penumpang pada 2005 telah mencapai 8,2 juta orang dan telah terjadi lonjakan penumpang yang luar biasa, sehingga Dephub akan segera menyiapkan lagi rencana perluasan Bandara Juanda. (*)
Copyright © ANTARA 2006