Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan membentuk sebuah lembaga yang dinamai "Desk Peningkatan Investasi Indonesia-Tiongkok" untuk membantu perkembangan bisnis kedua negara di berbagai bidang.
"Atas permintaan pengusaha Tiongkok untuk memfasilitasi kerja sama bisnis antara kedua negara, kami tengah mempertimbangkan pembentukan Desk Peningkatan Investasi Indonesia-Tiongkok," kata Ketua Umum Kadin Bidang IT, Telekomunikasi, Penyiaran, dan Ristek Didi Suwondo dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Didi, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penyelenggara Indonesia-China Trade Investment and Economic Forum, salah satu bagian dalam rangkaian KTT APEC, mengaku ada banyak pengusaha Tiongkok yang masih tertarik menanamkan modal di Indonesia.
Sayangnya, perdagangan antara kedua negara masih terbilang tidak berjalan baik. Terutama di sisi Indonesia yang masih defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok hingga sekitar 7,5 miliar dolar AS (per 2013).
"Mengapa investasi Tiongkok masih rendah dibanding targetnya, dan bagaimana cara untuk mengurangi defisit, itu yang akan kami lakukan dengan badan yang baru ini," katanya.
Menurut Didi, dalam satu hingga dua minggu, pihaknya akan segera membentuk kepengurusan dan kelengkapan lembaga tersebut.
Ditambahkannya, lembaga serupa juga dibentuk oleh pengusaha Tiongkok guna memudahkan identifikasi perdagangan agar bisa berjalan dengan lebih baik.
"Kami harap lembaga ini juga bisa diwakili oleh institusi agar lebih terasa manfaatnya," tambahnya.
Sebelumnya, sebanyak 12 nota kesepahaman senilai hingga 33 miliar dolar AS antara pengusaha Indonesia dan Tiongkok ditandatangani dalam Indonesia-China Trade Investment and Economic Forum yang diinisiasi Kadin.
Kerja sama itu mayoritas dilakukan di sektor mineral dan sisanya sektor seperti logistik, transportasi, industri gula tebu dan kawasan industri.
Kadin menyambut baik banyaknya MoU yang tercipta. Lembaga itu menilai bahwa kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Tiongkok masih menyisakan ruang yang luas untuk meningkatkan kemanfaatan bagi kedua negara khususnya Indonesia.
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan akan melakukan berbagai upaya serta kerja sama dengan negara lain, khususnya dengan Tiongkok yang dinilai cukup strategis.
Pihaknya mengharapkan agar kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok bisa lebih produktif, seimbang dan sejajar.
"Adanya keinginan Pemerintah Tiongkok untuk membangun Jalan Sutera Abad 21, kita menyambut baik sebagai dorongan untuk mempercepat visi Indonesia sebagai negara maritim," kata Suryo.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014