Jakarta (ANTARA News) - Indonesia harus membayar denda lebih dari 30.000 dolar AS sebagai sanksi dari "International Tennis Federation (ITF)", menyusul keputusan Indonesia membatalkan keikutsertaannya untuk bertemu tim Fed Cup Israel, Juli di Tel Aviv. Menurut Wakil Sekjen PB Pelti, Ferry Raturandang, di Jakarta, Rabu, sanksi tersebut merupakan hasil rapat "Fed Cup Committe" ITF pada 15 September dan disampaikan oleh Executive Director, Fed Cup and Women`s Tennis Juan Margets kepada Pelti melalui surat elektronik tertanggal 10 November. Jumlah denda yang harus dibayar Indonesia itu dibagi dalam tiga kategori yaitu sebesar 5.000 dolar AS karena membatalkan keikutsertaannya sehingga melanggar Fed Cup Regulation nomor 12. Indonesia juga dinyatakan telah melanggar aturan nomor 13 dan diwajibkan mengganti biaya-biaya yang telah dikeluarkan petugas ITF ke Israel untuk persiapan Fed Cup yaitu sebesar 6.600 dolar AS. Serta kewajiban mengganti biaya yang telah dikeluarkan tuan rumah yaitu sebesar 20.000 dolar AS. Selain harus membayar denda, Indonesia juga tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi Fed Cup 2007. Sebelum melawan Israel, Indonesia berada di play off Grup II Dunia setelah kalah 0-4 dari China di pertandingan babak pertama Grup II Dunia. Dan karena gagal melawan Israel, Indonesia pun harus turun ke Grup I Zona Asia/Oceania pada 2007. "Tetapi karena tidak boleh bertanding pada tahun itu, Indonesia baru akan bertanding pada 2008 yang berarti harus turun ke Grup II Zona Asia/Oceania," kata Ferry. Selanjutnya Pelti akan menyampaikan masalah ini kepada Menegpora dan KONI Pusat dan berharap kedua institusi bersedia membatu. "Pelti juga akan mengajukan protes karena alasan ITF dalam menjatuhkan sanksi bukanlah kemauan Indonesia, tetapi lebih kepada alasan keamanan," lanjut Ferry. ITF pun masih memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut hingga 20 Desember. (*)
Copyright © ANTARA 2006