London (ANTARA News) - Amerika Serikat dan negara lain suatu hari akan terpaksa mempertimbangkan tindakan "untuk mendahului" (pre-emptive) jika Iran dan Korea Utara (Korut) terus mengupayakan senjata nuklir, kata seorang pejabat senior pemerintah AS, Selasa. Amerika Serikat dan sekutunya telah menuduh Iran mengejar senjata nuklir "dengan topeng program listrik sipil" dan mendorong sanksi PBB. Teheran membantah tuduhan tersebut. Korut melancarkan ujicoba rahasia mengenai apa yang diduga sebagai senjata nuklir kecil bulan lalu. Kalau Korut menolak untuk mencela program nuklirnya dan Iran mengembangkan kemampuan senjata nuklir, itu akan membuat negara lain di wilayah mereka mengupayakan senjata nuklir, kata pejabat AS tersebut -- yang berbicara dengan syarat jatidirinya tak disebutkan. "Kami, Amerika Serikat, dan negara lain yang mungkin `terancam` oleh perkembangan ini akan terpaksa mengkaji cara menanggapi dan tak terelakkan saya kira orang harus berpaling pada masalah (tindakan) untuk mendahului," kata pejabat itu kepada wartawan, seperti dilansir Reuters. "Saya kira tak terelakkan bahwa setiap pemerintah Amerika, bukan hanya pemerintah Amerika ini tapi pemerintah masa depan, akan terpaksa memilih strategi pre-emptive," katanya. Ia bukan mengatakan bahwa Amerika Serikat akan melancarkan serangan untuk mendahului "besok", katanya. Ia menyatakan dapat muncul ketidak-pastian, misalnya, mengenai apakah rudal di genggaman salah satu negara dipasangi hulu-ledak nuklir. "Dalam kondisi semacam itu, sebagian orang mungkin cenderung pada tindakan pre-emptive, dan bukan hanya Amerika Serikat ... Negara lain yang mungkin merasa terancam di wilayah tersebut mungkin merasa lebih cenderung pada tindakan pre-emptive sebagai pertahanan," katanya. "Ini adalah tantangan bagi masyarakat internasional," katanya. Ia mendesak dunia untuk memikirkan secara seksama mengenai tebusan jika mengizinkan Iran "terus menelusuri jalan yang telah ditempuhnya". Presiden AS George W. Bush mengatakan ia mendukung penyelesaian diplomatik dalam kasus Iran, tapi telah menolak untuk mengesampingkan serangan militer. Serangan AS terhadap Iran akan membuat mundur masalah dugaan Teheran mengejar senjata nuklirnya kurang dari empat tahun, kata beberapa pejabat AS dan ahli independen. Sebagian pengulas telah berspekulasi bahwa Israel dapat mempertimbangkan serangan terhadap Iran kalau Tel Aviv merasa terancam. Seorang pejabat Iran pekan ini mengatakan Iran akan menanggapi dengan segera kalau Israel menyerangnya. (*)
Copyright © ANTARA 2006