Sebenarnya ya kita ini sibuk yang sifatnya simbolik. Sebenarnya ada atau `nggak` ada (pengosongan kolom agama), berpengaruh `nggak` ke kehidupan toleransi, ke dalam kemajuan bangsa,"

Jakarta (ANTARA News) - Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan sebaiknya masyarakat tidak sibuk mengurusi urusan simbolik seperti pengosongan kolom agama di kartu tanda penduduk (KTP), karena yang menjadi poin penting adalah bagaimana mengembangkan toleransi antarumat beragama.

"Sebenarnya ya kita ini sibuk yang sifatnya simbolik. Sebenarnya ada atau nggak ada (pengosongan kolom agama), berpengaruh nggak ke kehidupan toleransi, ke dalam kemajuan bangsa," ujar Ridwan Kamil seusai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Dialog Demokrasi: Dari Daerah Untuk Indonesia" dalam rangka ulang tahun ke-15 The Habibie Center, di Jakarta, Selasa malam.

Dia mengatakan masyarakat jangan terlampau sibuk mengurusi kosmetik atau penampakan bagian luar suatu hal, melainkan harus berpikir cara mengembangkan nilai-nilai utama seperti tolerasi, kemajuan dan kebudayaan.

"Jangan energi habis hanya membahas isi penampakannya saja," ujar dia.

Dia mengatakan di Bandung terdapat kepercayaan Sunda Wiwitan. Menurut dia, selama hal itu menjadi suatu keyakinan dan tidak merugikan maka tidak ada masalah.

Ridwan sendiri mengaku tetap akan mengisi kolom agama di kartu tanda penduduk miliknya sesuai agama yang dianutnya yakni islam. Namun dia meminta pengosongan atau pengisian kolom agama tidak terlalu menjadi urusan yang berlarut-larut.

Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri membebaskan masyarakat yang memiliki kepercayaan di luar agama yang dijamin pemerintah, untuk mengosongkan kolom agama di KTP-nya. Hal ini banyak menuai komentar dari berbagai pihak.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014