Kami menerima laporan dari petugas keamanan sekitar pukul 17.00 WIB, laporan berawal dari kerabat korban dan petugas keamanan,"Bogor (ANTARA News) - Seorang mahasiswa pascasarjana jurusan Ilmu Kelautan IPB ditemukan polisi tidak bernyawa di dalam kamar kos yang berlokasi di dekat kampus Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Kapolsek Dramaga Kompol Syaifuddin Gayo mengatakan, korban bernama Riyona Lumapuy (23) asal Kota Ambon, Provinsi Maluku.
"Kami menerima laporan dari petugas keamanan sekitar pukul 17.00 WIB, laporan berawal dari kerabat korban dan petugas keamanan," katanya.
Ia menjelaskan, rekan korban bernama Duaito datang ke kos menanyakan kabar korban yang sudah dua hari tidak bisa dihubungi.
Korban tinggal di Wisma Novia Jalan Babakan Doneng RT 1/RW 6 Desa Babakan Doneng, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor persis depan gerbang kampus IPB.
Rekan korban curiga karena tidak ada kabar dari korban, ditambah lagi penghuni kos melaporkan sudah dua hari terakhir tercium aroma tidak sedap dari salah satu kamar yang kadang hilang timbul.
"Kata temannya sudah dua hari tidak ada kabar, dan korban sulit dihubungi, teleponnya tidak aktif," kata Syaifuddin.
Karena dipanggil-panggil tidak ada jawaban dari korban, petugas Polsek disaksikan petugas keamanan kosan bernama Kasimin dan rekan korban mendobrak pintu kamar korban yang berada di lantai dasar.
"Setelah pintu didobrak, kita menemukan korban sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi terletang di atas tempat tidur," kata Kapolsek.
Jasad korban sudah kaku mengenakan pakaian rumah dan mengeluarkan aroma busuk.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, kuat dugaan korban meninggal karena sakit.
"Karena menurut keterangan temannya korban sering mengeluhkan sakit di dadanya. Tapi tidak tahu sakitnya apa," katanya.
Saat ini jasad korban telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Ciawi untuk dilakukan visum luar dan dalam.
Petugas juga sedang mengumpulkan informasi dari teman dan paguyuban sesama mahasiswa Ambon serta pihak keluarga.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014