Semarang (ANTARA News) - Pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah berencana menggelar rapat gabungan dengan seluruh ketua fraksi untuk mencari titik temu guna mengakhiri konflik internal terkait pembentukan alat kelengkapan dewan.
"Ya rencananya begitu, menggelar rapat pimpinan gabungan untuk mengakhiri konflik pembentukan alat kelengkapan dewan tapi saya belum bisa ngomong waktu dan tempatnya," kata Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi di Semarang, Selasa.
Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah ada kesepakatan antarfraksi DPRD Jateng yang berseteru, namun belum ada titik temu yang bisa ditindaklanjuti.
Menurut dia, para peserta yang akan menghadiri rapat pimpinan gabungan itu merupakan duta yang "mumpuni" dan telah mendapat restu dari induk organisasi masing-masing.
"Rapat pimpinan gabungan terkait dengan penentuan pimpinan komisi," ujarnya tanpa merinci berapa jumlah alokasi pimpinan komisi dan badan untuk Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Rukma menegaskan bahwa konflik antarfraksi DPRD Jateng harus segera diakhiri karena menghambat fungsi kedewanan.
"Memang fungsi kedewanan seperti legislasi, penganggaran, dan pengawasan belum dapat dilaksanakan karena alat kelengkapannya belum sempurna," katanya.
Ia menjelaskan bahwa untuk bisa menjalankan fungsi kedewanan maka semua alat kelengkapan dewan harus terbentuk lebih dulu.
Menurut dia, yang sudah menjalankan fungsi pengawasan saat ini baru pimpinan DPRD Jateng saja yang terdiri atas lima orang tersebut.
"Anggota dewan saat ini mempunyai tanggungan pembahasan RAPBD Jateng 2015 dan enam rancangan peraturan daerah yang harus segera disahkan pada tahun ini," katanya.
Jumlah anggota empat fraksi (Fraksi PDIP, Fraksi PKB, Fraksi PPP, dan Fraksi Demokrat) yang menerima hasil pembentukan alat kelengkapan dewan hanya berjumlah 61 orang sehingga masih kurang enam orang agar memenuhi kuorum dalam rapat paripurna penetapan APBD Jateng 2015.
Jumlah anggota Fraksi Gerindra, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKS yang melakukan walk out penetapan pembentukan alat kelengkapan dewan adalah 39 orang.
Seperti diwartakan, Fraksi Gerindra (11 orang), Fraksi Golkar (sepuluh orang), Fraksi PAN (delapan orang), dan Fraksi PKS (sepuluh orang) melakukan aksi walk out pada rapat paripurna dengan agenda pembentukan alat kelengkapan dewan.
Keempat fraksi tersebut walk out karena menilai waktu penyerahan usulan nama anggota dewan yang akan ditugaskan di lima komisi itu terlalu singkat.
Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara pada Pemilu 2014, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan meraih kursi terbanyak, yakni 27 kursi, disusul Partai Kebangkitan Bangsa dengan 13 kursi, dan Partai Gerindra dengan 11 kursi.
Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Golongan Karya masing-masing memperoleh 10 kursi, Partai Demokrat sembilan kursi, Partai Amanat Nasional serta Partai Persatuan Pembangunan masing-masing meraih delapan kursi, serta Partai Nasional Demokrat mendapat empat kursi.
Dalam pembentukan fraksi DPRD Jateng, empat anggota dewan dari Partai Nasdem memilih bergabung dengan Fraksi PDIP.
Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014