... setelah pelatihan komputer itu, tuna netra bisa memiliki profesi lain, di antaranya komposer musik...

Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Para tuna netra anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Malang, Jawa Timur, diberi pelatihan komputer yang nantinya para tuna netra tersebut diharapkan "melek" internet.

Wakil Kepala Proyek Pelatihan Komputer bagi Tuna Netra, Yanto Pranoto di Malang, Selasa, mengatakan, pelatihan komputer itu diikuti 26 orang tuna netra anggota Pertuni Kota Malang. Agar mereka "melek" internet, sehingga tidak tertinggal dalam hal teknologi informasi.

Diharapkan para tuna netra itu terbiasa menggunakan komputer seperti orang normal lainnya. Hanya saja, programnya yang perlu diinstall ulang, yakni menggunakan Job Access for Windows Speech.

Program tersebut mengubah tulisan dan gambar menjadi suara, sehingga memudahkan para penyandang tuna netra dalam menggunakan program di komputer, seperti mengetik di Microsoft Word, bahkan berselancar internet. "Kami berharap penyandang tuna netra bisa membuat email juga," katanya.

Ia mengakui selama ini tuna netra identik dengan tukang pijat, namun setelah pelatihan komputer itu, tuna netra bisa memiliki profesi lain, di antaranya komposer musik, bahkan beberapa anggota Pertuni sudah ada yang berprofesi sebagai konsultan, penasihat perusahaan, dan profesi lain.

Selain di Malang, pelatihan serupa juga akan diadakan dis ejumlah daerah di Indonesia, antara lain NTT, Jambi, Bali, dan beberapa daerah lainnya. Instruktur atau pelatihnya pun adalah tuna netra dengan keahlian komputer profesional.

Saat ini, di Indonesia sudah ada 100 orang instruktur komputer tuna netra yang telah membagikan ilmunya pada penyandang tuna netra lainnya," katanya.

Sementara itu komputer yang digunakan oleh tuna netra ditambahkan perangkat lunak pembaca layar, sehingga tuna netra dapat mengaksesnya secara mandiri melalui pendengaran. Dengan dibimbing para instruktur yang juga merupakan tuna netra, materi pelatihan sekitar 25 persen teori dan 75 persen praktik.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014