Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof DR KH Din Syamsuddin, menilai bahwa tidak ada manfaatnya jika dirinya hadir dalam kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS), George Walter Bush, ke Indonesia pada 20 November 2006, karena sikap AS semakin merajalela melakukan perusakkan terhadap umat Islam. "Berkali-kali telah disampaikan kepada AS, termasuk dalam pertemuan di Bali, namun tidak diperhatikan. Bahkan, AS merajalela melakukan perusakkan terhadap umat Islam," katanya, seusai pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, terdapat tiga masalah yang harus dilakukan Presiden Bush terkait kunjungannya ke Indonesia, yakni AS harus hengkang dari Afghanistan dan Irak lantaran sepak terjangnya sudah merusak, dan AS jangan intervensi dalam politik di Afghanistan. "Selanjutnya, AS jangan mengintervensi kedaulatan dari politik dan ekonomi Indonesia," katanya. Menurut Din, kedatangan Bush ke Indonesia tidak lain ingin menunjukkan bahwa AS bisa diterima di Indonesia yang notabene sebagai negara yang pemeluk Islamnya terbesar di dunia. Selain itu, kunjungan Presiden AS itu ke Indonesia tidak terlepas dari upaya menguatkan kedudukan politik Bush, meski Partai Republik kalah dari Partai Demokrat pada pemilihan sela di AS. "Boleh saja Partai Republik kalah, tapi kedudukan politik di dunia tidak kalah dengan mengunjungi Indonesia," ujarnya. Ia pun mengharapkan, pemerintah Indonesia untuk mengkaji ulang hubungan ekonominya dengan AS. Sementara itu, Hasyim Muzadi mengatakan, persoalan sikap agresi AS itu pernah disampaikan pula saat bertemu di Bali pada 2003, diantaranya meminta penghentian sikap standar ganda AS, menyelesaikan permasalahan Israel-Palestina, dan meminta AS ke luar dari Irak. "Saya khawatir akan kuat sekali justifikasi agama terhadap agresi AS saat ini," katanya. Ia menyebutkan, alasan dirinya tidak datang dalam pertemuan dengan Bush di Bogor pada 20 November 2006 justru untuk menyelamatkan agama yang sudah memiliki kesadaran, dan tidak menginginkan agama menjadi limbah persoalan aksi agresi AS. Din pun mengingatkan, kepada umat Islam yang menggelar aksi unjuk rasa penolakkan kehadiran Bush ke Indonesia untuk tidak melakukan aksi anarkis. Ia mengajak umat Islam untuk mengekspresikan penolakan atas kehadiran Bush ke Indonesia dalam aksi damai, karena Islam cinta dami. "Muhammadiyah, demikian pula halnya NU, mengharapkan unjuk rasa itu dapat berlangsung damai dan tidak anarkis," demikian Din Syamsuddin yang didampingi Hasyim Muzadi. (*) (Foto: Prof DR KH Din Syamsuddin)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006