Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Desember, turun 1,25, atau 1,6 persen, menjadi ditutup pada $ 77,40 per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember ditutup di London pada 82,34 dolar AS per barel -- harga terendah sejak Oktober 2010 -- turun 1,05 dolar AS dari penutupan Jumat (7/11).
Pasar minyak terseret lebih rendah oleh komentar Kuwait yang menyatakan bahwa OPEC "akan mengalami kesulitan untuk mencapai kesepakatan mengenai pemangkasan produksi," kata Michael Lynch dari Strategic Energy and Economic Research.
Menteri Perminyakan Kuwait Ali al-Omair, mengatakan pada Senin pagi bahwa OPEC tak mungkin memangkas produksi minyak mentah ketika mereka bertemu di Wina pada 27 November di tengah harapan pasar akan menyerap kelebihan persediaan.
"Saya tidak berharap OPEC akan memangkas produksinya. Keputusan seperti ini akan sangat sulit," kata Omair di Abu Dhabi, seperti dikutip oleh kantor berita resmi KUNA.
Omair, yang sedang menghadiri sebuah konferensi minyak di ibukota Uni Emirat Arab (UAE), menyatakan berharap bahwa pasar minyak akan segera menyerap surplus produksi, menambahkan bahwa ukuran "surplus tidak diketahui".
KUNA mengutip Sekjen OPEC Abdullah el-Badri mengatakan bahwa "tidak ada alasan untuk panik di pasar sebagai akibat dari penurunan tajam dalam harga minyak karena situasi akan membaik."
Tampilan ketidakkompakan atau perpecahan di antara anggota OPEC, diperlihatkan oleh Venezuela dan Ekuador pekan lalu yang secara terbuka menyatakan dukungan bersama mereka untuk penurunan produksi.
Kartel, yang memproduksi sekitar sepertiga dari minyak mentah global, saat ini hanya memproduksi di bawah 31 juta barel per hari, sekitar satu juta barel lebih tinggi daripada pagu produksinya. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014