Saya diberi beberapa alternatif, anak saya pindah sekolah atau mengundurkan diri karena dianggap melanggar aturan sekolah. Padahal anak saya korban, terpaksa saya menandatangani surat pengunduran diri dan memindahkan anak saya ke pesantren."
Tulungagung (ANTARA News) - Seorang siswi di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Tulungagung, Jatim, mengaku trauma masuk sekolah setelah foto setengah telanjang yang pernah diberikannya kepada sang pacar, beredar luas.
Tif (15), inisial siswi yang menjadi korban penyebaran foto porno tersebut, saat berita ini ditulis, Senin, masih berada di Mapolsek Kalidawir untuk menjalani proses mediasi dengan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penyebaran foto setengah bugilnya di media sosial maupun dari ponsel ke ponsel.
Tif tampak didampingi orang tuanya, Kholifah, demikian juga pacarnya, Ek (15) yang bersikeras membantah tuduhan tersebut.
"Ek mengaku bukan dia yang melakukannya, tapi teman dia berinisial Bgs yang katanya sempat berkomunikasi via blackberry massanger (bbm) dengan Tif dan mengaku sebagai Ek," ujar salah satu saksi mediasi, Nanang.
Belum ada tersangka dalam kasus tersebut. Kapolsek Kalidawir, AKP Tohir menyatakan, pihaknya mengedepankan upaya mediasi karena kasus pornografi itu melibatkan anak-anak yang secara hukum masih di bawah umur.
Selain mendatangkan Tif dan Ek beserta orang tua masing-masing, kata Tohir, pihaknya juga berinisiatif mendatangkan kepala sekolah Tif, karena dalam proses penanganan kasus penyebaran foto porno itu Tif akhirnya dikeluarkan dari MTs tempat siswi kelas X semester akhir ini menimba ilmu.
Kholifah, ibu Tif menuturkan, sejak foto tersebar, anaknya tidak berani sekolah.
"Selama ini saya tidak tahu anak saya punya masalah itu. Dia tidak masuk sekolah beberapa hari, saya baru tahu setelah dipanggil guru BP (Bimbingan Penyuluhan)," kata Kholifah.
Di depan guru BP itulah Kholif akhirnya tahu bahwa foto bugil anaknya disebar di media sosial dan dari ponsel ke ponsel siswa di sekolahan.
"Saya diberi beberapa alternatif, anak saya pindah sekolah atau mengundurkan diri karena dianggap melanggar aturan sekolah. Padahal anak saya korban, terpaksa saya menandatangani surat pengunduran diri dan memindahkan anak saya ke pesantren," tuturnya.
Namun kedua pilihan itu dirasa berat oleh Tif. Ia mengaku masih ingin merampungkan pendidikannya yang tinggal menyisakan lima bulan lagi.
"Saya sudah sempat pindah sekolah ke pesantren tiga hari, tapi di tempat baru ini ada adik Ek (mantan pacar Tif) dan katanya foto saya juga sudah tersebar di sana. Saya jadi tidak berani sekolah," kata Tif.
Tif berharap dirinya bisa sekolah lagi. Ia menyesal pernah mengirimkan gambar nudisnya ke Ek sehingga kemudian menyebar di media sosial.
"Saya akan minta pertanggungjawaban penyebar foto agar saya bisa sekolah lagi," kata Tif.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala MTS Negeri Tunggangri, Drs Kahfi menyatakan bahwa dikeluarkannya Tif karena dianggap sudah melanggar aturan di sekolah.
"Sudah sesuai prosedur, orang tua siswa juga sudah sepakat untuk memindahkan anaknya dan mengundurkan diri dari sekolah ini," ujar Kahfi.
Kahfi juga membantah dikeluarkannya siswa tersebut merupakan paksaan dari guru BP.
Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014