Pontianak (ANTARA News) - Polresta Pontianak mengkonfirmasi bahwa tabrakan antara bus Alegra dan Velenty di KM 32, Desa Lingga, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, telah menewakan dua orang, bukan belasan seperti yang beredar di media sosial.

"Jadi tidak benar korban tewas akibat tabrakan antarbus itu jumlahnya mencapai belasan," kata Kabag Humas Polresta Pontianak AKP Harsoyo saat dihubungi di Pontianak, Senin.

Harsoyo juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada informasi yang berkembang yang isinya menyatakan jumlah korban tewas cukup banyak, serta gambar yang tersebar juga bukan kondisi yang sebenarnya.

"Kami imbau media memberitakan data resmi dari kami, agar tidak membuat keluarga para penumpang kedua bus itu menjadi bimbang dan bertanya-tanya tentang kondisi keluarganya," ujar Harsoyo.

Dua korban tewas tersebut, yakni satu perempuan tanpa identitas, dan Tri Anita (23) warga Jeruju. Sementara belasan penumpang dari kedua bus termasuk sopir mengalami luka, baik ringan hingga berat.

"Saat ini kedua bus tersebut sudah berada di parkiran Mapolres Pontianak. Untuk kedua sopir masih dalam perawatan, kami saat ini masih fokus pada perawatan para korban tabrakan itu," ungkapnya.

Harsoyo menambahkan bahwa sopir bus Alegra KB 7515 A bernama Abang Zakaria (23) asal Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, kemudian sopir bus Valenty KB 7365 S diidentifikasi bernama Riki Rendi (37) warga Dharma Putra, Kecamatan Siantan Utara.

"Kronologis tabrakan antarbus, yakni kejadian tabrakan tersebut sekitar pukul 09.00 WIB. Bus Alegra datang dari arah hulu Kalimantan Barat, sementara bus Valenty dari arah Pontianak tujuan Nanga Mahap atau Kabupaten Sintang," ujarnya.

Kejadian tabrakan tersebut membuat bus Valenty masuk ke parit, kata Harsoyo.

Tabrakan tersebut terjadi di Jalan Trans Kalimantan, di Desa Lingga, Kecamatan Ambawang, Senin (10/11/2014) pagi.

Pewarta: Andilala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014