Jangan sampai merusak lingkungan, ekonomi hijau itu mutlak harus dilakukan"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menargetkan produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada 2020 mencapai 40 juta ton.
"Indonesia adalah salah satu produsen sawit besar di dunia, tahun ini proyeksi produksi sawit mencapai 29,5 juta ton," kata Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Keamanan Hutan Basuki Karya Atmaja di Jakarta, Senin.
Basuki mengatakan permintaan kelapa sawit di dunia akan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi yang dipicu pertambahan jumlah penduduk di dunia.
"Penduduk di dunia diprediksi mencapai 7,7 miliar orang dari 6,9 miliar orang pada 2010," ujarnya.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa produksi kelapa sawit di Indonesia harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
"Jangan sampai merusak lingkungan, ekonomi hijau itu mutlak harus dilakukan," katanya.
Pada 2013, luas areal kelapa sawit mencapai 44 persen dari total area perkebunan Indonesia, yaitu 10 juta hektare. Sebagian besar perkebunan kelapa sawit terletak di Sumatera dengan luas 6,4 juta hektare, di Kalimantan seluas 3,2 juta hektare dan sisanya di Sulawesi, Maluku, Papua dan Jawa.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Greenpeace Indonesia Longgena Ginting juga mengemukakan bahwa ekonomi masa depan harus mengedepankan ekonomi berkelanjutan karena sumber daya alam terbatas. Petani kelapa sawit yang menggarap lahan dalam skala kecil merupakan salah satu pemegang peran penting.
"Penghasil kelapa sawit setengahnya adalah petani kecil," tukasnya.
Ia mengatakan bila pertanian skala kecil dikelola dengan baik maka produktivitas sawit pun akan lebih efektif. Hal itu berdampak pada kesejahteraan petani yang meningkat serta lingkungan yang tetap terjaga dengan baik.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014