Beijing (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyampaikan Indonesia masih membutuhkan investasi besar untuk industri manufaktur.

"Hubungan dua negara sudah saling mengisi dan saling percaya. Oleh karena itu ke depan dapat dikembangkan, diperluas agar lebih bermanfaat untuk kedua negara dan rakyat Indonesia serta Jepang," kata Presiden di Beijing, Senin siang.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menyampaikan dalam CEO Summit bahwa Indonesia membuka peluang besar bagi para calon investor untuk ikut berperan dalam upaya pembangunan.

Pada kesempatan itu Presiden juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran utusan Jepang pada saat pelantikan presiden 20 Oktober 2014.

Sementara itu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis Jepang dan sebagai negara maritim kedua pihak harus berkontribusi demi kedamaian dan keadilan.

"Kedua negara sudah lama membangun hubungan dengan sikap saling membantu," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa melalui investasi Jepang ke Indonesia, pemerintah Jepang ingin berkontribusi di bidang industri dan pembangunan sumber daya manusia.

Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Presiden Jokowi untuk memimpin Indonesia.

Pertemuan bilateral antara Presiden dengan Perdana Menteri Jepang itu berlangsung sekitar satu jam.

Seusai melakukan pertemuan bilateral dengan PM Jepang, Presiden Jokowi kemudian melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebelumnya pada Minggu (9/11), Presiden Jokowi telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan PM Tiongkok Li Keqiang.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014