indikasinya masih tinggi, masih banyak kegempaan, kemudian deformasi juga masih menunjukkan aktivitas yang tinggi...
Purwokerto (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Siaga Gunung Slamet belum berubah.
PVMBG belum berencana mengevaluasi status Gunung Slamet yang berada di lima kabupaten yaitu Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
"Belum, belum ada rencana evaluasi status. Kalau evaluasi, setiap hari memang dievaluasi, tapi statusnya masih ditetapkan di level Siaga," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet PVMBG, Sudrajat, saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Menurut dia, hal itu disebabkan aktivitas kegempaan Gunung Slamet masih tinggi. Kendati demikian, aktivitas Gunung Slamet cenderung menurun jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Dalam hal ini, kata dia, Gunung Slamet secara visual hanya mengembuskan asap berwarna putih tipis hingga tebal dan tidak terlalu tinggi.
"Hanya saja secara perangkat, indikasinya masih tinggi, masih banyak kegempaan, kemudian deformasi juga masih menunjukkan aktivitas yang tinggi. Hasil evaluasi pusat (PVMBG, red.) masih seperti itu," katanya.
Terkait aktivitas kegempaan, dia mengatakan bahwa gempa-gempa embusan yang hingga saat ini masih terekam di Pos PGA Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Sementara untuk gempa tremor, kata dia, dalam beberapa hari terakhir tidak terekam.
Lebih lanjut, Sudrajat mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Senin (10/11), pukul 00.00--06.00 WIB, Gunung Slamet secara visual teramati mengembuskan asap putih tebal setinggi 100--200 meter dari puncak, sedangkan dari sisi kegempaan terekam gempa embusan sebanyak 172 kali.
"Oleh karena itu, status Gunung Slamet masih tetap Siaga, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer. Di luar radius tersebut, masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa," katanya.
Seperti diwartakan, PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 22.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Aktif Normal" (level I) menjadi "Waspada (level II).
Peningkatan status tersebut dilakukan karena aktivitas Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Brebes, dan Tegal itu meningkat.
Oleh karena intensitas gempa atau letusannya semakin bertambah serta abunya semakin tinggi, PVMBG pada tanggal 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Waspada" (level II) menjadi "Siaga" (level III).
Selanjutnya, PVMBG menurunkan status Gunung Slamet, dari "Siaga" menjadi "Waspada" pada hari Senin, pukul 16.00 WIB, karena aktivitasnya cenderung menurun.
Akan tetapi sejak pertengahan bulan Juli 2014, Gunung Slamet kembali menunjukkan peningkatan aktivitas, sehingga PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM kembali meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng itu menjadi "Siaga" pada hari Selasa (12/8), pukul 10.00 WIB.
(*)
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014