Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah Senin pagi menguat 42 poin menjadi Rp12.136 per dolar AS dibandingkan dengan posisi terakhir pekan lalu di Rp12.178 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan peningkatan cadangan devisa Indonesia yang pada Oktober meningkat menjadi 111,97 miliar dolar AS dari 111,16 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya menjadi sentimen positif terhadap rupiah di pasar domestik.
Ia menambahkan bahwa data upah non-pertanian (Non Farm Payroll/NPF) di Amerika Serikat yang menurun juga menambah sentimen positif bagi mata uang rupiah.
"Menurunnya data NFP Amerika Serikat itu mendorong mata uang dolar AS di sebagian negara-negara kawasan Asia termasuk di Indonesia," katanya.
Sentimen positif, ia melanjutkan, juga datang dari data neraca perdagangan Tiongkok yang surplus dan berpotensi menekan dolar AS di pasar Asia.
Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan data ekonomi Amerika Serikat yang negatif mendorong sebagian pelaku pasar mengambil posisi ambil untung dan membuat dolar AS terkoreksi.
"Namun, laju nilai tukar rupiah masih terbatas menyusul belum adanya kepastian realisasi penaikan harga BBM bersubsidi," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014