Qom (ANTARA News) - Ulama senior Iran Ayatollah Naser Makarem Shirazi Ahad mendesak Riyadh untuk menghukum mereka yang terlibat dalam pembantaian pelayat Syiah di distrik al-Ahsa.
Orang-orang bersenjata bertopeng menyerbu prosesi berkabung menandai Asyura, peringatan kesyahidan Imam Hussein (AS), Imam ketiga Syiah, di al-Dalwah, dan melepaskan tembakan ketika orang-orang menyaksikan Asyura, hari ke-10 bulan Muharram.
Ayatollah yang merupakan panduan spiritual bagi banyak Muslim Syiah, membuat pernyataan itu sementara mengutuk pembunuhan Muslim Syiah selama prosesi berkabung menandai Asyura di kota timur al-Ahsa pada 4 November oleh kelompok Takfiri.
Tujuh pelayat Syiah, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan teroris.
Sejumlah orang lain juga ditembak mati oleh para penyerang di desa tetangga karena mereka dibajak mobilnya untuk digunakannya dalam serangan itu.
Pemerintah Saudi menuduh militan Al-Qaida sebagai pelaku atas serangan itu.
Mufti Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh juga sangat mengutuk serangan itu dan meminta pemerintah Saudi untuk segera menangkap dan menghukum mereka yang terlibat dalam serangan tersebut.
Ayatollah Makarem Shirazi menyambut langkah oleh Mufti Saudi dan menekankan bahwa mengidentifikasi para pelaku pembantaian tidak harus sangat sulit bagi pemerintah Saudi.
Ayatollah berharap bahwa keamanan akan segera tersedia bagi Muslim Syiah di Arab Saudi dan mencatat bahwa jika tidak, Syiah dunia akan bereaksi terhadap pembantaian tersebut.
(AK)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014