"Dengan produk itu diharapkan lebih banyak masyarakat yang mengkonsumsi susu untuk mencukupi kebutuhan asupan gizi dan meningkatkan kesehatan masyarakat," kata ketua tim mahasiswa Fatharani Yurian Wahid di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, sosis itu dibuat dengan menggunakan bahan dasar susu sapi yang diolah melalui proses pasteurisasi dengan suhu rendah sehingga dapat membunuh kandungan bakteri yang merugikan pada susu tetapi tidak merusak kandungan gizi dalam susu.
"Dalam satu kali produksi Sosisu, bahan baku yang digunakan adalah 10 liter susu sapi pascamelahirkan yang dapat diolah menjadi 100 buah Sosisu," katanya.
Ia mengatakan di Indonesia, makanan bergizi sering dikenal dengan istilah "empat sehat lima sempurna".
Makanan "empat sehat lima sempurna" terdiri atas berbagai unsur makanan yang memenuhi kebutuhan asupan gizi setiap hari, yakni makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah, dan susu.
Menurut dia, susu sapi merupakan salah satu sumber nutrisi alami yang kaya dan lengkap dengan berbagai jenis gizi yang terkandung di dalamnya.
"Susu dari sapi yang baru saja melahirkan ternyata mengandung asupan gizi yang tidak kalah penting dengan susu sapi biasa," katanya.
Ia mengatakan kandungan kolostrum dalam susu dari sapi yang baru melahirkan sangat berguna dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kolostrum itu dapat diperoleh dari susu sapi yang baru melahirkan hingga tiga hari pascamelahirkan.
"Susu yang kita kenal selama ini hanya diolah menjadi susu bubuk, yoghurt, dan keju. Untuk menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi susu, kami membuat Sosisu," katanya.
Anggota tim mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Kelas Internasional Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu adalah Rizza Untsa Nuzulia dan Opik Prasetyo.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014