"Saat saya temukan, cincinnya sudah dalam kondisi gepeng dan ring pengikat batu berlian melengkung," kata Hudi di rumahnya Perumahan Harapan Baru II, Blok C8, Nomor 11A, Kecamatan Bekasi Barat, Sabtu.
Namun demikian, sebanyak 21 berlian yang terikat di cincin berbentuk wajik itu dipastikannya tetap utuh.
"Meskipun ring pengikatnya patah, kondisi 21 mata berlian masih tetap utuh dan berada pada tempatnya semula," katanya.
Menurut mantan anggota Satpol-PP DKI Jakarta itu, upaya untuk memperbaiki cincin tersebut dilakukan dia bersama istrinya, Eka Padmasari Kaluku (51), dengan mendatangi sejumlah toko emas.
"Tetapi setiap toko emas yang kita didatangi tidak sanggup untuk menyelesaikan perbaikannya karena terlalu rumit," katanya.
Dengan kondisi kerusakan seperti itu, kata dia, dipastikan apabila ring pengikat diluruskan lengkungannya bisa mengakibatkan patah.
"Akhirnya, kita batalkan memperbaiki cincin di toko emas karena khawatir apabila harus ditinggal akan berpotensi kecurangan untuk mengganti batu berlian dengan yang palsu dan sebagainya," katanya.
Hudi kemudian berinisiatif untuk memperbaiki cincin itu ke daerah Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur dengan menemui seorang ahli cincin agar dapat ditunggu saat perbaikan cincin berlangsung.
Cincin yang semula sudah rusak itu pun kembali normal seperti semula dengan meninggalkan sedikit guratan akibat potongan beberapa milimeter pada ring pengikat.
Hingga kini Hudi masih menunggu konfirmasi pihak Istana Negara untuk mengembalikan cincin yang hilang tersebut.
"Kami sudah laporkan penemuan ini kepada pihak keluarga melalui jejaring sosial," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014