Indonesia satu-satunya negara ASEAN yang belum tandatangan. Jadi nanti ditunggu saja. Nanti bagaimana Pak Jokowi menawarkan sesuatu ke China sebelum Pak Jokowi menandatangani ke ikutsertaan Indonesia dalam Bank Infrastruktur itu,"

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia belum memutuskan apakah akan ikut serta dalam usulan pendirian Bank Infrastruktur ASEAN yang salah satunya digagas oleh Tiongkok.

"Indonesia satu-satunya negara ASEAN yang belum tandatangan. Jadi nanti ditunggu saja. Nanti bagaimana Pak Jokowi menawarkan sesuatu ke China sebelum Pak Jokowi menandatangani ke ikutsertaan Indonesia dalam Bank Infrastruktur itu," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kepada wartawan di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan keikutsertaan Indonesia dalam gagasan itu masih akan dibicarakan.

"Ya mau, tetapi dengan syarat. Nanti syaratnya apa ya ditunggu saja ketika pembahasan di sana (Tiongkok-red)," katanya.

Ia menambahkan,"Ya kita tidak serta merta menerima kan. Kan hal-hal seperti itu direncakan oleh Presiden adalah yang paling utama untuk kepentingan nasional. Jadi karena itu Presiden akan memberikan beberapa syarat sebelum Indonesia bergabung dalam Bank infrastruktur ASEAN."

Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri KTT APEC yang akan berlangsung di Beijing, Tiongkok pada pekan depan.

Selain menyampaikan pandangan mengenai infrastruktur dan maritim, Andi juga mengatakan Presiden Joko Widodo selama menghadiri KTT APEC juga akan bertemu dengan sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan.

"Itu kalau di APEC. Nah kalau di APEC mungkin Pak Jokowi akan bertemu bilateral dengan Presiden Rusia, Presiden AS. Dan akan ditemui secara khusus Presiden Tiongkok dan PM Tiongkok. Nah disana juga ada rencana Pak Jokowi akan berkunjung ke kawasan industri. Di Tianjin, China," katanya.

Usai kunjungan ke KTT APEC, Presiden juga akan mengikuti KTT ASEAN di Myanmar dengan rangkaiannya berupa pertemuan ASEAN dengan mitra ASEAN serta KTT Asia Timur.

"Di sana Pak Jokowi akan menjelaskan secara lebih elaboratif tentang doktrin politik luar negeri Indonesia yang baru, jadi menggunakan KTT Asia Timur untuk menjelaskan itu," paparnya.

Dan rangkaian berikutnya, kata Andi, Presiden akan menghadiri KTT G20 di Brisbane, Australia.

"Di KTT G20 akan bertemu PM Australia, yang mungkin dijadwalkan akan bertemu juga dengan PM Spanyol, yang dijawalkan pertemuan saat itu. Dan di G20 Pak Jokowi akan menjelaskan tentang situasi ekonomi global. Dan bagaimana harapan Indonesia bagi negara-negara di G20 itu kerjasama lebih erat untuk mengatasi kondisi ekonomi global, terutama tantangan-tantangan di 2015," ungkap Andi.

Presiden didampingi Ibu Negara Iriana dan rombongan dijadwalkan bertolak menuju Beijing pada Sabtu (8/11) dan kembali ke Tanah Air pada Minggu (16/11) pekan depan.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014