Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan akan memimpin kementeriannya dengan prinsip transparansi dan kolaborasi dengan masyarakat.

"Republik ini dibangun oleh iuran bersama setiap warganya. Ada yang iuran uang, tenaga, dan bahkan iuran nyawa. Semangat ikut terlibat dan kolaborasi tersebut akan terus saya bawa dalam masa bakti ke depan," kata Anies beberapa saat setelah namanya diumumkan sebagai menteri oleh Presiden Jokowi.

Anies mengemukakan tugasnya tidak mudah, karena itu dia meminta keterlibatan aktif warga dalam pemerintahan.

"Keterbukaan dan keterlibatan aktif warga harus kita dorong. Prinsip ini yang akan saya bawa ke depan. Masalah di bidang pendidikan tak sedikit. Saya ingin mendorong masyarakat untuk ikut memiliki masalah ini dan bersama-sama terlibat aktif menyelesaikannya," kata dia.

Anies selalu berprinsip untuk bekerja keras dalam menjalankan amanah yang diterimanya.

"Saya menerima kepercayaan dan tanggungjawab ini (sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan). Setiap kepercayaan yang saya terima, saya menekankan pada prinsip I dont fight to get a job, but I fight to do my job (saya tidak berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan, tapi saya berusaha keras untuk melakukan pekerjaan saya)," kata dia.

Lebih lanjut, Anies mengemukakan kunci utama pendidikan adalah kualitas guru.

"Sehebat apa pun kurikulum dan gedung pendidikan, tapi yang menjadi kunci utamanya guru," ujar Anies.

"Kalau gurunya bermasalah, ya anak didiknya juga bermasalah."

Kunci kualitas pendidikan yang kedua adalah kepala sekolah.

"Kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi kualitas sekolah itu. Kalau kepemimpinan kepala sekolah bagus, ya sekolahnya bagus," tegas dia.

Anies menambahkan, kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.

"Apa yang diberikan kepada anak-anak harus sesuai dengan tantangan zaman," jelas dia.

Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014