"Sebenarnya kalau dikatakan PNS kurang tidak juga, karena persoalan yang terjadi selama ini distribusi yang tidak merata," kata Deputi Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kemenpan-RB Muhammad Yusuf Ateh di Jakarta, Jumat.
Ia menceritakan ada PNS yang banyak akal, pertama kali penempatan bersedia ditugaskan di daerah terpencil, namun beberapa tahun dinas kemudian minta pindah ke kota.
"Akhirnya kebutuhan PNS di daerah terpencil kosong terus karena hanya jadi batu loncatan saja agar bisa diangkat," kata dia.
Oleh sebab itu salah satu aspek yang dievaluasi terkait dengan penerapan moratorium PNS adalah penyebaran aparatur pemerintah secara merata.
"Jadi tidak semua dihentikan, kalau guru dan dokter masih dibutuhkan cuma kendalanya adalah kesulitan menempatkan di daerah terpencil," kata dia.
Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi menyatakan pemerintah tidak akan melakukan penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sambil melihat perkembangan terbaru ke depan.
"Saat ini kita melakukan moratorium, PNS yang ada saja sudah menuai kritik yang begitu banyak dari masyarakat, jadi untuk sementara penerimaan dihentikan," kata Yuddy.
Yuddy mengatakan saat ini pihaknya akan mengefektifkan PNS yang sudah ada terlebih dahulu kemudian melakukan audit organisasi untuk melihat tingkat kebutuhan pegawai.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014