Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah tipis sebesar enam poin menjadi Rp12.154 dibanding posisi sebelumnya Rp12.148 per dolar AS.
"Dolar AS bertahan di area positif pada perdagangan akhir pekan sesi pagi ini menyusul data klaim pengangguran AS lebih baik dari perkiraan," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan, jumlah warga di AS yang mengajukan aplikasi untuk mendapatkan tunjangan penganguran dilaporkan turun sekitar 10.000 menjadi 278.000 pada pekan lalu, atau lebih baik dari perkiraan 285.000.
Di sisi lain, lanjut dia, penambahan stimulus dari bank sentral Jepang membuat perbedaan kebijakan dengan bank sentral AS (Federal Reserve) sehingga membuat nilai tukar yen Jepang merosot dan berdampak pada mata uang Asia lainnya termasuk rupiah.
"Sementara The Fed sesuai perkiraan mengakhiri program pembelian obligasi dan semakin mendekati untuk menaikkan suku bunga. Dolar AS berpotensi melanjutkan penguatan pada hari ini," katanya.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa pemerintah yang kembali memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 5,2 persen secara tahunan, semakin jauh dari target APBN Perubahan 2014 sebesar 5,5 persen dapat menjadi salah satu sentimen negatif rupiah.
Namun, menurut dia, masih adanya sentimen positif yang berasal dari bank sentral Euro (ECB) yang pro stimulus masih dapat memberikan peluang bagi penguatan harga aset rupiah hari ini.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014