Ankara (ANTARA News) - Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan hari Senin mempertahankan keputusannya untuk tidak menemui Paus Benediktus XVI ketika ia mengunjungi negara itu akhir bulan ini, dengan alasan ia harus menghadiri sebuah pertemuan puncak NATO di Lithuania. "Saya harus pergi ke pertemuan puncak NATO," kata Erdogan di Istambul, dengan mengingatkan bahwa Paus, selaku kepala negara Vatikan, akan bertemu dengan Presiden Ahmet Necdet Sezer, kepala negara Turki. Erdogan, yang menjelaskan bahwa selaku perdana menteri ia tidak mungkin menarik diri dari pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mengatakan, ia telah mengadakan banyak pertemuan dengan para pemimpin keagamaan. "Tidak ada sesuatu yang lain dalam hal ini," kata Erdogan seperti dilansir DPA. Para komentator surat kabar Italia sebelumnya berspekulasi bahwa keputusan Erdogan untuk menghindari pertemuan dengan Paus selama kunjungannya ke Turki antara 20 November dan 1 Desember adalah karena pertimbangan politik dalam negeri. Spekulasi berkembang bahwa Erdogan, pemimpin sebuah partai moderat Islam, tidak ingin terlihat bertemu dengan Paus Benediktus karena hal itu mungkin akan membuat bingung para pemilih yang lebih konservatif menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung pada 2007. Paus membuat marah banyak muslim ketika ia mengutip kaisar Byzantine abad 14 yang menyebut Islam sebagai agama yang dikembangkan dengan pedang. Pemimpin Katholik tersebut sejak itu mengungkapkan penyesalan bahwa pernyataan tersebut telah menyinggung umat Islam.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006