Palu (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Palu (Sulteng) membubarkan bentrok antarwarga yang melibatkan pemuda Kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Lere, Kamis sore.
Petugas keamanan yang dipimpin Kepala Polres Palu AKBP Trisno Rahmadi terpaksa menembakkan gas air mata beberapa kali ke arah kerumunan warga.
Polisi juga mengeluarkan tembakan peringatan ke udara agar warga yang bentrok membubarkan diri.
Warga juga sempat melemparkan batu ke arah polisi yang berupaya membubarkan tawuran antarwarga itu.
Namun polisi bertahan dengan berlindung di balik tameng agar tidak terluka.
Warga yang terlibat tawuran itu di antaranya mempersenjatai dengan parang, batu, kayu, bahkan ada yang membawa meriam rakitan.
Dalam kejadian itu sejumlah warga terluka akibat terkena lemparan batu.
Aparat kepolisian belum mengetahui secara persis penyebab tawuran. Namun diduga, bentrok tersebut dipicu dendam lama antara kedua belah pihak.
Selama ini, di daerah tersebut beberapa kali terjadi bentrok, dan telah menimbulkan korban serta rumah dibakar.
Beberapa warga juga telah dijatuhi hukuman karena terbukti membawa senjata saat terjadi bentrok.
Sejumlah warga juga dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
Meski situasi telah mereda, saat ini puluhan polisi dari Polres Palu dan Polda Sulawesi Tengah masih bersiaga di lokasi tawuran guna mengantisipasi kejadian susulan.
Pada Kamis pagi, TNI AD menggelar simulasi penanggulangan konflik sosial di Kota Palu namun pada sore harinya justru disambut bentrok antarwarga.
Pewarta: Riski Maruto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014