Akibat bencana ini seorang balita tertimbun dan ditemukan sudah tewas.

Sukabumi (ANTARA News) - Seorang anak balita di Kabupaten Sukabumi tewas tertimbun longsoran tebing setinggi empat meter saat korban terlelap tidur di Kampung Baru, Desa Berkah, Kecamatan Bojonggenteng.

Informasi yang dihimpun ANTARA, bencana alam yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa yakni M Ridwan (2,5) terjadi pada Rabu, (5/11) sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat kejadian, korban tengah terlelap tidur bersama kedua orang tuanya Yedi dan Teti, serta tidak jauh dari kedua kakaknya.

Sebelumnya di kampung tersebut turun hujan deras, diduga tebing yang berada di belakang rumah korban dengan tinggi empat meter dan lebar delapan meter tersebut tanahnya sudah labil akhirnya longsor dan menimpa rumah korban.

"Akibat bencana ini seorang balita tertimbun dan ditemukan sudah tewas. Selain itu, dua orang lainnya yang merupakan kakak korban mengalami luka ringan," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Usman Susilo kepada ANTARA, di Sukabumi, Kamis.

Menurut Usman, selain menewaskan seorang balita, bencana alam tersebut juga merusak dua rumah yang akibatnya dua rumah itu mengalami rusak sedang dan satu lainnya terancam. Untuk antisipasi terjadinya bencana susulan, karena saat ini hujan masih turun dan deras maka untuk sementara warga yang rumahnya terancam longsor dan rusak diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Lebih lanjut, masuknya musim penghujan menyebabkan di Kabupaten Sukabumi kerap dilanda bencana tanah longsor, bahkan dalam sebulan terakhir ini sudah ada beberapa kasus, namun baru kali bencana tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Hingga saat ini pihaknya masih bersiaga di lokasi dan memasang patok untuk antisipasi terjadinya longsor susulan.

"Bantuan sudah disalurkan untuk korban bencana alam ini. Kami juga mengimbau kepada warga khususnya yang tinggal di daerah bertebing untuk selalu waspada dan hati-hati, karena selama musim penghujan ini kerap terjadi bencana alam mulai dari longsor, banjir dan angin puting beliung," tambahnya.

Sementara, Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar mengatakan seluruh kecamatan atau 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan terjadi bencana alam tanah longsor.

Namun, untuk daerah paling rawan bencana tanah longsor tersebar di beberapa kecamatan.
(*)

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014