Jakarta (ANTARA News) - Inspirasi segar ternyata ada pada hal-hal yang berhubungan dengan masalahmu.
"Untuk mereka yang perlu inspirasi segar, keliru jika pergi mengobrol dengan sembarang orang atau membaca sesuatu yang sama sekali tak ada kaitannya dengan masalah," ujar peneliti Joel Chan dari Universitas Pittsburgh dalam studi yang dipublikasikan di Design Studies.
Chan mengatakan, ide memang bisa datang dari berbicara pada orang-orang dan membaca, namun belum tentu ide yang berguna.
Untuk sampai pada temuan ini, Chan bersama Christian Schunn dari Pusat Penelitian dan Pembangunan Universitas Pittsburgh mengumpulkan data melalui sebuah platform inovasi berbasis website yakni OpenIDEO.
Platform ini berfungsi membantu orang-orang mengatasi masalah sosial dan lingkungannya, seperti pelanggaran hak asasi manusia.
Mereka mulai melakukan pengumpulan data dari "fase inspirasi" OpenIDEO, yakni saat para individu mempublikasikan solusi untuk masalah serupa.
Para ahli di OpenIDEO lalu membuat daftar pendek yang memuat berbagai solusi kreatif untuk masalah sejenis dari beberapa orang ini. Mereka melakukannya selama 10 minggu.
Sementara itu, Chan menambahkan, penelitian yang dia lakukan ini melibatkan lebih dari 350 orang partisipan dan ribuan ide telah dihasilkan.
Setelah semua ide terkumpul, para peneliti lalu masuk ke dalam sebuah algoritma untuk menentukan apakah ide yang diberikan orang-orang dekat atau jauh dari masalah yang diberikan.
Algoritma ini terbukti cukup baik dalam menentukan jarak ide.
Hasil penelitian memperlihatkan, sebagian besar ide-ide yang ditawarkan berkaitan erat dengan masalah yang diberikan.
"Saya melihat ide-ide yang berkaitan denan sumber masalah cenderung lebih sering akan dipilih," ungkap Chan.
Chan menyimpulkan, ide-ide kreatif lebih sering muncul dari hal-hal yang kecil.
"Teori saya secara keseluruhan adalah ide-ide kreatif lebih sering datang dari hal-hal kecil yang terakumulasi," kata dia seperti dilansir siaran publik Universitas Pittsburgh.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014