Damaskus (ANTARA News) - Tentara Suriah pada Rabu (5/11) merebut kembali kekuasaan atas beberapa ladang gas penting di Provinsi Homs di bagian tengah negeri itu setelah pertempuran melawan anggota Negara Islam (Islamic State/IS) yang sebelumnya juta disebut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Prajurit satuan Angkatan Darat merebut kembali ladang gas Al-Muher dan Hajjar di pinggiran timur Homs, kata kantor berita resmi Suriah, SANA serta meambahkan bahwa tentara menewaskan 20 gerilyawan di dekat ladang gas Hayan di bagian timur Homs.
Sementara Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia juga melaporkan bahwa militer merebut kembali ladang minyak yang diberitakan tersebut dan merebut perusahaan gas Hayan yang dikuasai anggota IS pekan lalu.
Perusahaan dan ladang gas yang direbut kembali itu penting karena memasok kebutuhan Kota Homs dan Ibu Kota Suriah, Damaskus, dengan gas yang diperlukan untuk memproduksi listrik di kedua provinsi itu dan daerah Suriah Selatan pada umumnya.
Militer Suriah masih berusaha merebut ladang gas Ash-Shaer, yang juga merupakan ladang gas penting di dekat ladang gas Al-Muher dan Hajjar.
Anggota IS merebut ladang gas Ash-Shaer pekan lalu bersama ladang gas lain di Homs Timur dan mengakibatkan peningkatan jam pemadaman listrik di ibu kota Suriah, tempat orang mengeluh akibat pemadaman listrik selama 10 jam setiap hari.
IS, yang sebelumnya juga dikenal dengan nama Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), secara sepihak telah memproklamasikan Kekhalifahan di berbagai daerah yang membentang dari Suriah ke Irak.
Kelompok fanatik tersebut telah berhasil merebut hampir semua ladang minyak di provinsi Deir Az-Zour, yang kaya akan minyak, di Suriah Timur di perbatasan dengan Irak.(Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014