Ini merupakan tugas prajurit TNI AD yang harus dilaksanakan untuk membantu para pengungsi Sinabung yang menghadapi bencana alam tersebut,"

Kabanjahe, Sumut (ANTARA News) - Prajurit TNI AD tidak mengenal istilah berat dalam melaksanakan tugas membangun jalan baru relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Siosar, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjawab wartawan usai pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) skala besar di eks Kampus Universitas Karo, Kabanjahe, Rabu.

KSAD Nurmantyo menyebutkan, seberat apapun medan yang dihadapi dalam membuka jalan baru di Desa Siosar untuk membangun rumah pengungsi erupsi gunung Sinabung harus tetap dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab

"Ini merupakan tugas prajurit TNI AD yang harus dilaksanakan untuk membantu para pengungsi Sinabung yang menghadapi bencana alam tersebut," ujar jenderal bintang empat.

Dia menyebutkan, tugas yang diberikan pemerintah kepada prajurit TNI AD untuk membangun jalan baru, perumahan dan kawasan pertanian bagi pengungsi erupsi gunung Sinabung merupakan tugas yang sangat mulia.

Sebab, jelas mantan Pangkostrad itu, prajurit TNI AD sangat dekat dengan rakyat dan termasuk dengan para pengungsi erupsi Sinabung yang sedang menghadapi bencana alam ini.

"Jadi, prajurit TNI AD harus ikut membantu untuk meringankan beban penderitaan yang dihadapi para pengungsi erupsi gunung Sinabung, dengan cara membangun fasiltas jalan dan perumahan di kawasan relokasi Desa Siosar," kata orang pertama di Mabesad.

Nurmantyo menambahkan, jumlah prajurit TNI AD yang akan dikerahkan untuk membangun jalan baru di relokasi Desa Siosar sepanjang 3,4 kilometer, lebar 5 meter, sebanyak 893 personel dan ditambah warga pengungsi.

"Sedangkan pembangunan rumah tahap pertama sebanyak 50 unit dari jumlah 360 unit yang direncanakan pemerintah untuk pengungsi erupsi gunung Sinabung, harus selesai dikerjakan selama tiga minggu," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014